” Hari ini kami datangkan sekitar 100 Ton ikan jenis skipjack dan baby tuna dari Korsel,” kata Wakil GM PT. DELPI, Cholid Al Katiri.
Perusahaan pengekspor ikan kaleng terbesar di Indonesia ini, terpaksa harus impor bahan baku ikan dari manca negara. Dalam sebulan terakhir, perusahaan tersebut mengimpor ikan dari India dan Korsel.
” Dengan kondisi kekurangan pasokan seperti sekarang, rata-rata Setiap bulan kami menolak 40 kontener ekspor ikan kaleng di wilayah Timur Tengah dan Afrika,” tambah Alkatiri.
“Kami import ikan dari India dan Korsel, hanya untuk bertahan hidup dan menjaga hubungan baik dengan konsumen, yang minta pasokan 10 kontener hanya kami layani 4 kontener yang perlu 5 hanya kami beri 1 kontener.
Pasar ekspor utama perusahaan Delta Pasifik Indotuna, yakni kawasan Timur Tengah, Afrika, Eropa dan Amerika Latin. Namun pihak perusahaan kini tidak berani untuk membuat janji memasok ikan kaleng, karena kesulitan bahan baku ikan.