Dasar penilaian tersebut karena kinerja dua perusahaan pemasok kebutuhan dasar tersebut dalam tiga bulan terakhir melakukan pemadaman aliran listrik maupun air secara sepihak. Pemadaman listrik dalam sehari mencapai tiga jam, bahkan lebih, sedangkan untuk air lebih parah lagi.
” Meskipun pemerintahan di kota Bitung PKPI sebagai Partai Pemerintah, namun saya kecewa dengan kinerja PDAM, ini tidak saya tutup-tutupi. PDAM selalu beralasan debit mata Aer Ujang turun, pada kenyataannya banyak sekali air yang tidak masuk ke bak penampungan PDAM,” ungkap Gumolung.
” Sama idem dengan PLN, alasannya dari tahun ke tahun selalu debit air di PLTA Tanggari menurun, kita ini hidup di negara tropis beda dengan di kutub, aneh kalau hidup di negara kaya energi tapi kesulitan energi listrik, seharusnya PLN menggunakan energi lain seperti energi surya, angin, arus selat Lembeh jadi energi listrik, jadi ibarat ayam, mati di lumbung padi,” sembur Gumolung.
Superman Gumolung meminta warga segera melapor ke DPRD Kota Bitung, jika ada keluhan mengenai kinerja kedua instansi tersebut. Dia juga berharap Walikota yang terpilih pada Pilkada 9 Desember, mampu memperbaiki kinerja PDAM dan membantu listrik ke PLN.