“Kami buruh PT. RD Pacific International, hanya dipekerjakan selama 5 hari dalam sebulan, alasannya perusahaan kekurangan pasokan ikan, sehingga kami hanya menerima gaji murah,” kata seorang buruh bernama Ela.
Dari pengakuan para buruh, saat ini perusahaan masih mempekerjakan sekitar lima ratus orang, yang terbagi dalam 5 shift per minggu. Setiap shift buruh yang dipekerjakan hanya 100 orang.
” Jaman sekarang ini Siapa yang mampu menghidupi keluarga dengan gaji Rp 400 ribu, bukan hanya itu pak, para buruh yang merayakan lebaran hanya menerima THR sebesar Rp 250 ribu, kami sudah tidak tahu lagi mau mengadu kepada siapa, ” kata Ela sembari terisak.
Menanggapi keluhan para buruh, Ketua Komisi A DPRD kota Bitung, Victor Tatanude, mengecam perusahaan asal Philipina tersebut.
” PMA yang semacam ini lebih baik hengkang dari kota Bitung, karena keberadaannya menyusahkan rakyat Indonesia,” kata Tatanude geram.
Tatanude berjanji akan mengusut kasus tersebut dengan memanggil pihak perusahaan dan Dinas Tenaga Kerja setempat untuk rapat dengar pendapat dengan DPRD.
thanks for liking my blog posts. Love ur blog 🙂