Dari sebagian penjual asongan berteriak sambil menangis, mengeluarkan semua aspirasi mereka yang selama ini mereka pendam, dimana mereka selalu mendapat perilaku kasar dari anggot Marinir.
Penjual asongan yang sempat kecewa membuang seluruh makanan jualan mereka, sambil berkata, kalau parampuang lonte ngoni kase nae, kalau torang ngoni molarang, padahal torang bajual makanan di pelabuhan ini demi mokase sekolah torang peanak, deng itupun kalau torang mo bajual nanti ada kapal pelni masuk.
Orang tua dari penjual asongan yang pingsan, Asni Botutihe mengatakan, anaknya ingin memaksa ingin naik keatas kapal, tiba – tiba anggota Marinir tarik dari belakang, sehingga anaknya pingsan, kami sebagai orang tua merasa keberatan, serta kami akan melaporkan kejadian ini ke Provost Marinir.
Yuni Abdul, korban yang pingsan menjelaskan, dirinya ingin naik keatas kapal mau berjualan nasi ayam, tiba – tiba anggota Marinir tarik dirambut, dengan tidak puas tarik dirambut, anggota tersebut menariknya dikaos, sambil berkata, komandan tolong lepas, dan biarkan saya naik keatas kapal, dengan tidak berdaya akhinya saya langsung pingsan.