Aksi unjuk rasa ratusan orang pedagang Pasar Sagerat berlangsung ricuh. Para pedagang naik pitam karena tak seorangpun pejabat Pemda Kota Bitung yang segera menemui mereka. Para pedagang memaksa masuk dengan membobol gerbang pintu kantor Walikota Bitung. Aksi tersebut dihalangi oleh aparat Satpol PP, hingga aksi saling dorong tak terhindarkan.
Akibat kejadian tersebut pintu gerbang rusak parah, serta seorang pedagang pingsan tersambar pagar. Walikota Bitung Hanny Sondakh akhirnya menemui para pedagang pasar Sagerat.
“ Kita akui pemerintah memiliki banyak kelemahan, karena juga harus mendengar juga aspirasi dari pedagang Pasar Girian,” kata Sondakh.
Mendengar jawaban Walikota Bitung, sejumlah pedagang tak puas, hingga masih ngotot pemda kota Bitung harus menutup pasar Girian.
“ Torang bajual di Pasar Sagerat karena pemerintah janji tutup Pasar Girian,” kata seorang pedagang Wanda.
Para pedagang mengancam walikota Bitung Hanny Sondakh, akan menutup kios mereka di pasar Sagerat, serta kembali ke Pasar Girian.
Pembangunan Pasar Sagerat telah menelan biaya dari APBD lebih dari Rp 22 miliar. Namun pasar tersebut masih belum beroperasi secara optimal, karena pemda Kota Bitung tak segera menutup pasar Girian.