Camat Kepulauan Marore Ronny Sujanto Patras, membenarkan terkait informasi tersebut. Menurutnya, saat ini pihaknya bersama Kepala Bagian Ekonomi sementara melakukan upaya, dengan berkoordinasi dengan Depot Pertamina Tahuna, untuk mengatasi krisis minyak tanah di Marore.
“Sebagai pimpinan, saya tentunya akan merlakukan upaya untuk mengatasi kelangkaan minyak tanah yang sudah berlangsung sekitar lima bulan ini. Kami melakukan koordinasi dengan pihak Depot Pertamina Tahuna bersama Bagian Ekonomi tentunya,” ujar Patras yang baru sepekan dilantik sebagai Camat Kepulauan Marore.
Akibat kelangkaan minyak tanah ini, warga di Pulau Marore, Matutuang dan Kawio, terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak.
“Sudah sekitar empat bulan, kami kesulitan mendapat minyak tanah. Kami berharap, pemerintah daerah segera melakukan upaya agar kami yang tinggal di pulau terluar ini, dapat menikmati kehidupan yang lebih layak. Ini juga untuk mengindari terjadinya penebangan pohon kayu secara sembarangan, yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan kayu bakar,” ujar Pieter Kahamu, warga Pulau Matutuang.
Seperti diketahui bahwa Kabupaten Kepulauan Sangihe hingga kini belum termasuk sebagai wilayah konversi bahan bakar gas. oleh karena itu masyarakat berharap pemerintah dan Pertamina memenuhi salah satu kebutuhan pokok tersebut. (source: manado today)